Unidayan – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Dayanu Ikhsanuddin, La Baride, S.T., M.T., mengadakan pertemuan penting bersama unsur mahasiswa, Senin, 25 November 2024. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah strategis dalam mengaktifkan kembali organisasi kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) di tingkat universitas.
Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa poin utama, di antaranya adalah pembentukan Penjabat (Pj) BEM Universitas dan Penjabat (Pj) MPM Universitas sebagai langkah awal. Struktur Pj ini dirancang untuk mengisi kekosongan kepemimpinan sementara, sekaligus mempersiapkan regenerasi organisasi kemahasiswaan secara berkelanjutan.
Wakil Rektor III menegaskan bahwa setiap fakultas di Unidayan akan mengirimkan delegasi terbaiknya untuk menjadi bagian dari Pj BEM dan Pj MPM Universitas. Setiap BEM Fakultas, baik yang bersifat Penjabat (Pj) maupun definitif, wajib mengirimkan dua orang delegasi dengan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan.
"Dari total delegasi yang terkumpul, akan dibentuk struktur kepengurusan Pj BEM dan Pj MPM Universitas yang terdiri dari enam posisi, yakni ketua, sekretaris, bendahara, serta tiga anggota. Ini berlaku untuk masing-masing organisasi, baik Pj BEM maupun Pj MPM," jelas Wakil Rektor III.
Setelah struktur kepengurusan Pj BEM dan Pj MPM terbentuk, kepengurusan tersebut akan disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Hal ini bertujuan untuk memberikan legitimasi formal sekaligus mendukung pelaksanaan tugas-tugas organisasi secara optimal.
Pertemuan ini diharapkan menjadi tonggak awal untuk membangkitkan kembali dinamika organisasi kemahasiswaan di Unidayan. "Kita semua memiliki harapan besar agar BEM dan MPM di tingkat universitas bisa menjadi motor penggerak kegiatan mahasiswa yang aktif, kreatif, dan inovatif," ujar Wakil Rektor III.
Melalui langkah-langkah yang telah disepakati, Unidayan berkomitmen untuk terus mendukung keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi, sebagai bagian dari pembentukan karakter pemimpin masa depan yang kompeten dan berintegritas.